Bangalore, Karnataka, India – (Business Wire India)
Wadhwani Foundation, bekerja sama dengan Narayana Health (NH), telah mengumumkan kesuksesan program pelatihan keterampilan percontohan untuk staf pendukung kesehatan NH. Program ini bertujuan untuk mengisi kekosongan keterampilan kritis yang dibutuhkan di industri kesehatan, yang saat ini tidak tercakup dalam program pendidikan keperawatan formal maupun informal. Menggunakan video dan pelajaran interaktif berbasis teknologi yang dapat diakses melalui platform online, materi kursus Wadhwani Foundation dirancang untuk implementasi cepat. Hingga saat ini, WF telah menjangkau lebih dari 1.700 perawat dan asisten perawat di 20 pusat Narayana Health dalam waktu beberapa bulan. Program ini merupakan bagian dari visi besar Wadhwani Foundation untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja India dengan memanfaatkan teknologi dan teknik pembelajaran transformatif.
India terus menghadapi kesenjangan yang semakin besar dalam mempertahankan tenaga kerja terampil, atau pekerja berpengetahuan, untuk melakukan beberapa pekerjaan yang paling penting di negara ini - meskipun sering diabaikan. Staf pendukung dan paramedis mewakili segmen ini dalam industri perawatan kesehatan; individu-individu diharuskan untuk melakukan pekerjaan yang terampil tanpa akses ke kurikulum berbasis kompetensi kerja atau telah menjalani pelatihan formal. Menurut para ahli industri, sektor perawatan kesehatan India menghadapi kekurangan 1 juta asisten perawat. Wadhwani Foundation berusaha untuk memenuhi kebutuhan ini dengan menghasilkan solusi pelatihan yang berkualitas dan bersifat terbuka.
“Kerja sama strategis kami dengan Wadhwani Foundation merupakan langkah yang tepat. Industri kesehatan India saat ini menghadapi kekurangan parah tenaga pendukung, dan saya senang bahwa inisiatif pengembangan keterampilan Wadhwani Foundation telah melatih lebih dari 1.700 tenaga kerja yang kompeten. Hal ini tercapai meskipun jadwal kerja penuh, karena modul e-learning yang berpusat pada peserta didik ini tidak menghabiskan waktu perawat pengajar berpengalaman dan memberikan fleksibilitas bagi peserta didik untuk mengikuti kursus di dalam maupun di luar kelas. Karena kami berencana memperluas kapasitas dari 5.000 tempat tidur menjadi 30.000 tempat tidur dalam tiga tahun, daripada menjalankan kursus pelatihan tradisional yang terpisah dan didorong oleh guru, pendekatan ini dalam menciptakan dan menerapkan pelajaran yang dapat diulang, modular, dan didorong oleh diri sendiri atau sesama peserta dapat membantu kami mencapai tujuan ini tanpa mengorbankan keterampilan karyawan kami atau kualitas perawatan kami,’ kata Dr. Devi Prasad Shetty, Ketua Narayana Health.
Wadhwani Foundation bekerja sama erat dengan para praktisi di Narayana Health untuk mengidentifikasi keterampilan perawat dan perawatan pasien yang kritis, kebutuhan pekerjaan, proses pelatihan yang diperlukan, serta kurikulum dan konten umum. Tim desain instruksional Yayasan Wadhwani merestrukturisasi konten kursus untuk memanfaatkan pendekatan pedagogis yang berorientasi pada pengalaman, didorong oleh sesama, interaktif, dan berpusat pada peserta didik. Dengan menggunakan video, permainan, simulasi, dan aktivitas kelompok untuk menyampaikan konten, pendekatan Yayasan Wadhwani memastikan bahwa siswa mendapatkan pengalaman belajar yang komprehensif. Semua kursus diselenggarakan menggunakan platform teknologi online yang mudah diakses, mengurangi ketergantungan pada guru dan beban kerja mereka, sambil memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar sesuai kecepatan dan lokasi mereka sendiri.
Menjelaskan lebih lanjut tentang kemitraan yang sukses dengan Narayana Health, Ajay Kela, CEO Wadhwani Foundation, mengatakan, “Hasil pekerjaan seharusnya menjadi kriteria utama dalam mengevaluasi pelatihan keterampilan, dan cara terbaik untuk mengembangkan kursus semacam itu adalah dengan bekerja sama erat dengan para pemberi kerja. Bersama Narayana Health, salah satu penyedia layanan kesehatan terbesar di India, kami telah berhasil menciptakan kurikulum berbasis teknologi untuk pelatihan komprehensif tenaga kesehatan yang akan tersedia bagi industri. Pilot ini merupakan bagian dari visi besar Yayasan untuk mengembangkan tenaga kerja terampil yang siap bersaing di pasar melalui solusi teknologi inovatif dan skalabel kami. Kemitraan kami dengan Narayana Health merupakan langkah positif pertama dalam arah tersebut.”
Kurikulum kompetensi pekerjaan yang dirancang dengan cermat mencakup prosedur medis standar, bahasa Inggris fungsional, keterampilan hidup dan tempat kerja, keterampilan IT dasar, pelatihan keselamatan kerja, kesehatan, dan lingkungan, serta matematika medis. Lebih dari 210 jam materi telah dikembangkan sejak awal 2013, dan kurikulum ini terus diuji coba untuk peningkatan keterampilan bagi perawat baru, asisten perawatan pasien, dan staf pendukung kesehatan lainnya yang baru maupun yang sudah ada. Umpan balik dari siswa secara umum positif, dengan setiap siswa lebih memilih kurikulum ini daripada kelas tradisional.
Narayana Health mengadopsi inisiatif Wadhwani Foundation sebagai bagian dari rencana pengembangan profesional komprehensif untuk semua karyawan. Wadhwani Foundation telah mulai meluncurkan kurikulum kesehatannya ke penyedia layanan kesehatan lainnya. Rencana tersebut juga mencakup implementasi pelatihan internal NH di perguruan tinggi vokasi dan perguruan tinggi komunitas/serta penyedia pelatihan lainnya. WF juga sedang dalam pembicaraan dengan AICTE dan Dewan Keterampilan Sektor Kesehatan untuk menjadikan materi kursus sebagai bagian dari kurikulum sekolah dan perguruan tinggi nasional melalui Kerangka Kualifikasi Keterampilan Nasional (NSQF). Tahap awal untuk revolusi dalam pendidikan yang berorientasi pada pekerjaan telah terwujud.
Tentang Yayasan Wadhwani
Didirikan pada tahun 2003 oleh Dr. Romesh Wadhwani, misi utama Yayasan ini adalah akselerasi ekonomi di negara-negara berkembang. Yayasan ini memulai misinya di India terlebih dahulu, dan setelah itu, Yayasan ini telah berekspansi ke Amerika Serikat dan negara-negara lain.
Di India, dengan pertumbuhan yang diperkirakan sebesar 250-300 juta orang yang bergabung dengan angkatan kerja pada tahun 2022, penciptaan lapangan kerja berskala besar menjadi keharusan utama bagi negara ini. Selain itu, seiring dengan populasi India yang tumbuh muda, negara-negara paling maju di dunia semakin menua, menawarkan India sebuah kesempatan untuk menjadi pemasok bakat global. Mengkatalisasi penciptaan lapangan kerja dan pengembangan keterampilan menjadi dua area target utama yang menjadi fokus utama dari Yayasan ini. Selama dekade terakhir, Wadhwani Foundation telah meluncurkan lima Inisiatif khusus yang berdampak besar di India. Inisiatif-inisiatif ini termasuk mempromosikan keterampilan kewirausahaan dan ketenagakerjaan, memanfaatkan para penyandang disabilitas yang berpendidikan, mendorong inovasi dan mendorong perubahan kebijakan untuk memulai peluang ekonomi. Untuk mengatasi pengangguran kaum muda dan pekerja yang kehilangan pekerjaan di Amerika Serikat, Wadhwani Foundation meluncurkan inisiatif 'Race to a Job' pada tahun 2012.
Tentang Jaringan Pengembangan Keterampilan
Diluncurkan pada tahun 2011 oleh The Wadhwani Foundation, Skill Development Network (SDN) bertujuan untuk merevolusi pengembangan keterampilan dengan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan jutaan tenaga kerja terampil. Selama satu dekade ke depan, SDN bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada 5 juta anak muda, menciptakan 50 program berbasis pekerjaan dengan permintaan tinggi, dan bekerja sama dengan lebih dari 50.000 guru. Saat ini, ada jutaan pekerjaan yang tidak terisi dan sumber daya yang sangat besar dihabiskan karena lulusan baru yang belum siap kerja. Untuk menjembatani kesenjangan keterampilan yang sangat besar, SDN telah meluncurkan program 'Race to A Job' yang merangkul teknologi sebagai pendorong untuk pelatihan yang didorong oleh pekerjaan dan berpusat pada siswa, baik di India maupun di Amerika Serikat.
Kontak:
Rini Joshy, Yayasan Wadhwani, +91 (80) 41689194, marketing@wadhwani-foundation.org
This coverage was also featured in the following sites:
[su_row][su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[/su_row]
[su_row][su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[/su_row]
[su_row][su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[/su_row]
[su_row][su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[/su_row]
[su_row][su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[/su_row]
[su_row][su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[/su_row]
[su_row][su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[su_column size="1/3″]
[/su_column]
[/su_row]
