Merangkul masa depan: Era baru kesiapan kerja 

"

"

Merangkul masa depan: Era baru kesiapan kerja 

Oleh

India, yang siap untuk mewakili seperempat tenaga kerja global pada tahun 2025, menghadapi tantangan untuk meningkatkan kemampuan kerja kaum mudanya, yang saat ini hanya mencapai 45,9%.

Di era yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang pesat, transformasi tempat kerja berada di garda terdepan dalam perubahan. Munculnya Industri 4.0 mengantarkan paradigma kerja baru, yang mendukung model kerja hibrida yang didorong oleh meluasnya pengaruh otomatisasi dan sekarang kecerdasan buatan (AI). Pergeseran ini menawarkan manfaat sosial-ekonomi dan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang bergantung pada kesiapan kita untuk meningkatkan keterampilan dan meningkatkan kemampuan kerja tenaga kerja saat ini dan di masa depan. 

Kondisi kelayakan kerja saat ini:

India, yang siap untuk mewakili seperempat tenaga kerja global pada tahun 2025, menghadapi tantangan untuk meningkatkan kemampuan kerja kaum mudanya, yang saat ini hanya mencapai 45,9%. Terlepas dari kekhawatiran akan hilangnya pekerjaan akibat AI, penelitian dari MIT menunjukkan bahwa banyak pekerjaan yang dianggap berisiko belum layak secara ekonomi untuk diotomatisasi. Skenario ini memberikan jendela penting bagi bisnis, badan pendidikan, dan pembuat kebijakan untuk mengembangkan inisiatif pelatihan dan kebijakan yang komprehensif. Inisiatif ini harus membekali individu dengan keterampilan yang kompatibel dengan AI, untuk memastikan daya saing di pasar kerja yang terus berkembang. Keterampilan lunak yang tidak mudah diotomatisasi untuk peran-peran baru dalam AI, digital, dan teknologi ramah lingkungan merupakan contoh area di mana keterampilan dapat menjembatani kesenjangan antara kemampuan saat ini dan persyaratan pekerjaan di masa depan.

Memetakan kursus untuk peningkatan keterampilan

Jalan menuju kesuksesan di pasar kerja semakin bergantung pada sinergi antara institusi pendidikan dan industri. Kemitraan ini sangat penting untuk memadukan keterampilan akademis dan hard skill dengan keterampilan yang berfokus pada pemberi kerja seperti komunikasi, fokus pada pelanggan, pemecahan masalah dan inovasi. Memperluas inisiatif pengembangan keterampilan seperti itu dengan menyertakan para wirausahawan dan pendiri startup sangat penting bagi India, yang mengalami pertumbuhan PDB yang signifikan yang didorong oleh ekosistem startup yang sedang berkembang. Di era digital ini, kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan disrupsi teknologi akan menjadi kunci kesuksesan mereka.

Bimbingan, digital, dan soft-skill: pilar pertumbuhan

Keterampilan lunak, bimbingan, dan keterampilan digital adalah struktur pendukung yang vital bagi pengusaha startup. Mentor yang berpengalaman dapat memberikan wawasan, koneksi, dan kemampuan beradaptasi yang dibutuhkan untuk berkembang di tengah perubahan teknologi. Fokus ini juga harus diperluas ke usaha kecil dan menengah (UKM), yang sangat penting untuk ekspansi ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Menyesuaikan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam penjualan dan pemasaran digital, analisis data, GenAI, serta memikirkan kembali alur kerja dan model bisnis yang ada untuk memanfaatkan perangkat digital secara efektif akan meningkatkan produktivitas dan inovasi di UKM, memastikan daya saing mereka dalam ekonomi digital. Kombinasi yang kuat antara bimbingan dan keterampilan digital dan soft skill akan memungkinkan perusahaan rintisan dan UKM untuk bertahan dan berkembang.  

Memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran dan pengembangan

Memasukkan teknologi mutakhir seperti virtual dan augmented reality dalam program pelatihan dan pengembangan dapat mengubah pengalaman belajar, membuatnya lebih menarik dan efektif. Teknologi ini dapat mensimulasikan skenario dunia nyata, sehingga peserta didik dapat berlatih dan mengasah keterampilan mereka di lingkungan yang bebas risiko. Pendekatan imersif untuk pengembangan keterampilan ini sangat bermanfaat dalam bidang-bidang seperti perawatan kesehatan, teknik, dan manajemen bencana, di mana pengalaman praktis sangat berharga.

Peran pemerintah dan kerangka kerja kebijakan

Kebijakan pemerintah memainkan peran penting dalam membentuk masa depan pekerjaan dan kemampuan kerja. Inisiatif yang mendorong pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan keterampilan, seperti manfaat pajak untuk bisnis yang berinvestasi dalam pelatihan karyawan, dapat secara signifikan meningkatkan kecerdasan keterampilan bangsa. Selain itu, mengintegrasikan program pengembangan keterampilan jangka pendek ke dalam sistem pendidikan publik dapat memastikan bahwa tenaga kerja di masa depan memiliki keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja yang terus berkembang.

Kesimpulan

Masa depan pekerjaan secara intrinsik terkait dengan keterampilan dan kemampuan kerja tenaga kerja. Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh revolusi industri keempat, perusahaan, lembaga pendidikan, pembuat kebijakan, dan individu harus bekerja secara kolaboratif untuk menumbuhkan budaya pembelajaran dan peningkatan keterampilan yang berkelanjutan. Dengan demikian, kita mempersiapkan masa depan dan membentuknya, menciptakan dunia di mana inovasi, keberlanjutan, dan kemakmuran berkembang bersama.

Sumber: Financial Express

Lebih Banyak Liputan Pers

Kami menggunakan cookie yang diperlukan dan/atau teknologi serupa untuk membuat situs web ini berfungsi dan untuk mengumpulkan informasi ketika Anda berinteraksi dengan situs web ini untuk meningkatkan pengalaman Anda. Dengan menggunakan situs web ini, Anda mengakui dan menyetujui kebijakan cookie dan kebijakan privasi