Dalam perbincangan dengan Sunil Dahiya, Wakil Presiden Eksekutif, Wadhwani Opportunity di Wadhwani Foundation. Dahiya berbicara tentang keterkaitan dan pentingnya antara keterampilan kerja, kewirausahaan, dan persyaratan keterampilan abad ke-21 yang terus berubah.
Q: Pandemi COVID-19 disebut juga sebagai 'Era Pengunduran Diri Besar-besaran'; bagaimana Anda mengaitkan hal ini dengan semangat dan kemampuan kerja/berwirausaha yang muncul bersamaan dengan mengejar impian seseorang sebagai karier?
A: Salah satu alasan utama terjadinya 'Era Pengunduran Diri Besar-besaran' adalah pencarian tujuan dan fleksibilitas di tempat kerja. Selama pandemi, orang-orang mendapatkan kesempatan untuk introspeksi dan membangun perspektif yang berbeda dengan mempertimbangkan kerentanan dalam hidup. Penelitian terbaru dari Net Impact, "What Workers Want", menyoroti bahwa orang-orang semakin mencari tujuan yang lebih besar dalam bekerja. Mereka bahkan siap menerima pemotongan gaji untuk bergabung dengan perusahaan yang sesuai dengan tujuan mereka. Orang-orang siap untuk meninggalkan perusahaan mereka yang sekarang untuk mencari tempat yang lebih baik dengan peluang yang lebih baik. Semangat yang tinggi dan kemampuan kerja/kewirausahaan yang kuat membangun kepercayaan diri dan keberanian dalam diri seseorang untuk mengambil langkah berani meninggalkan perusahaan yang sudah ada dan bergabung dengan perusahaan baru atau menjadi seorang wirausahawan. Setelah memutuskan untuk pindah, keterampilan kerja abad ke-21 seperti literasi digital, inovasi, kemampuan beradaptasi, dan pemecahan masalah akan sangat berguna saat mencoba berbagai hal atau membangun produk baru. Keterampilan seperti fokus pada pelanggan, kesadaran di tempat kerja, dan membangun tim membantu mengembangkan pekerjaan atau mempertahankan bisnis baru.
Q: Defisit keterampilan digital dalam peran manajerial senior dapat menghambat bisnis organisasi. Apa pendapat Anda tentang hal ini?
A: Saat ini, dunia berjalan di internet, dan semuanya menjadi digital. Bekerja dari jarak jauh, konferensi video adalah hal yang normal. Manajemen senior semakin bergantung pada alat dan teknologi digital untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Fungsi-fungsi penting utama dalam sebuah organisasi sangat bergantung pada Teknologi Informasi, baik itu pemasaran, keuangan, atau manajemen sumber daya manusia. Pada tingkat manajemen senior, pengambilan keputusan yang cepat & dapat diandalkan membuat banyak perbedaan. Teknologi era baru seperti AI & Data Science membantu dalam mengambil tindakan yang tepat dan tepat waktu dengan lebih cepat. Alat-alat digital yang canggih membuat pemimpin senior menjadi lebih produktif, yang mengarah pada efisiensi yang lebih besar, yang pada akhirnya menciptakan lebih banyak ROI bagi organisasi. Selain itu, keterampilan dan pembaruan pada teknologi digital terbaru membantu menghindari serangan siber, yang merupakan ancaman umum bagi manajemen senior.
Q: Platform pembelajaran keterampilan dan paruh waktu sedang marak di tahun 2021 (dengan menawarkan panggung bagi siswa yang putus sekolah dan perguruan tinggi untuk kembali ke jalur yang benar), dan mereka juga memberikan kesempatan bagi para siswa ini untuk mendapatkan pekerjaan di sektor TI, perhotelan, dan industri. Menurut Anda, apakah hal ini dapat mengurangi kesempatan kerja yang tersedia bagi siswa yang telah mengejar gelar profesional di sektor-sektor tersebut?
A: Pada tahun 2021, sebagian besar platform keterampilan dan pembelajaran menyediakan kursus keterampilan jangka pendek dan membangun tenaga kerja tingkat pemula. Sangat sedikit yang mendukung peningkatan keterampilan ke tingkat yang lebih tinggi dan membantu dalam pemenuhan peran yang membutuhkan keahlian yang lebih tinggi. Kandidat yang menyelesaikan kursus keterampilan jangka pendek bergabung dengan bagian bawah piramida pasar tenaga kerja dan memulai karier mereka dengan tingkat gaji dasar. Sebaliknya, siswa yang terdaftar dalam gelar profesional dilatih untuk mengambil peran dengan keahlian yang lebih tinggi dan biasanya tidak bersaing dengan siswa yang lulus dengan kursus keterampilan jangka pendek. Baik kandidat gelar profesional dan sertifikasi keterampilan jangka pendek dapat bergabung dengan industri yang sama tetapi dengan gaji dan profil yang berbeda. Saat ini, pasar tenaga kerja India memiliki lowongan yang memadai untuk mengakomodasi kedua kategori siswa tersebut.
Q: Gagasan tentang keterampilan kerja abad ke-21 merupakan perspektif yang sama sekali berbeda hingga tahun 2019 dan pasca 2020. Meskipun sebagian besar mencakup keterampilan digital, bagaimana para pencari kerja dapat membedakan ekspektasi perusahaan yang mencari 'keterampilan kerja abad ke-21 pasca pandemi?
A: COVID telah mengganggu pasar tenaga kerja dan mempercepat kebutuhan untuk bekerja dari jarak jauh menggunakan e-commerce & alat digital. Kebutuhan akan keterampilan kerja abad ke-21 telah meningkat secara drastis. Pasca pandemi, hampir semua pekerjaan membutuhkan keterampilan digital; namun, ada keterampilan penting lainnya yang juga dicari oleh perusahaan. Kemampuan beradaptasi, ketahanan dan kreativitas adalah serangkaian keterampilan penting yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan apa pun secara efektif. Kemampuan-kemampuan ini dalam diri seseorang membantu seseorang dengan cepat menyesuaikan diri dengan kondisi apa pun, baik yang diketahui maupun yang tidak diketahui. Sekarang lebih penting lagi untuk memiliki pandangan yang terbuka dan bekerja dengan baik di bawah tekanan. Bangkit kembali setelah kegagalan dan memulai kembali dengan pikiran yang inovatif akan membangun efikasi diri dan memberikan hasil yang luar biasa bagi sebuah organisasi. Pasca pandemi, memiliki kecerdasan emosional yang tinggi membantu seseorang untuk memahami emosi, perilaku orang lain, dan berempati kepada orang lain ketika mereka terganggu secara emosional.
