Kecerdasan buatan pada ide
Kecerdasan Buatan Generatif menawarkan banyak manfaat untuk model bisnis, terlepas dari tingkat kematangannya. Model bisnis ada untuk menghasilkan dan memberikan nilai kepada pelanggan, sehingga teknologi ini merupakan perangkat praktis bagi organisasi mulai dari tahap ide dan seterusnya.
Mengingat kemajuannya yang pesat dan aplikasinya yang semakin canggih, ada wacana yang berkembang seputar dampak teknologi ini terhadap model bisnis yang ada. Muncul sebagai alat terobosan yang menghadirkan banyak peluang dan keuntungan bagi perusahaan di seluruh proses, mulai dari konseptualisasi hingga implementasi strategi. Mari kita selami ranah yang menarik ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang peran dan potensi AI Generatif dalam model bisnis modern.
Selama proses ideation, perusahaan dapat menggunakannya untuk menghasilkan wawasan dan mengidentifikasi tren pada topik tertentu, dan mengembangkan simulasi interaksi pelanggan. AI generatif memungkinkan, misalnya, personifikasi pelanggan untuk meningkatkan presentasi penjualan dan dialog layanan pelanggan di dalam perusahaan. Namun, penerapan teknologi ini tidak terbatas pada tahap awal bisnis.
Dalam pengembangan produk, ini dapat membantu membuat desain dan prototipe 3D, mempercepat proses pembuatan dengan tingkat penyesuaian yang tinggi. Kustomisasi ini dapat digunakan di departemen lain, seperti pemasaran, karena teks, video, gambar, dan musik dapat dibuat hanya dengan beberapa klik dan perintah. Materi yang disesuaikan untuk demografi yang tepat meningkatkan efektivitas taktik komunikasi.
Optimalisasi proses hampir menjadi sebuah konsekuensi. Perencanaan produksi, perutean logistik, pembuatan tata letak pabrik, analisis data penjualan, dan berbagai proses internal lainnya dapat menjadi lebih efisien dengan AI sebagai co-pilot. Di tengah-tengah semua diskusi ini, saya lupa untuk fokus pada manfaat untuk bagian terpenting dari semuanya: pelanggan.

Pelanggan dapat memiliki pengalaman pembelian yang lebih baik, terutama karena tingkat personalisasi yang disempurnakan oleh AI yang memungkinkan perusahaan untuk memilikinya. Teknologi ini mengidentifikasi profil pelanggan yang berbeda berdasarkan interaksi di masa lalu untuk membangun perjalanan belanja yang lebih menyenangkan. Rekomendasi produk yang dibuat dengan sangat akurat dan pembangunan pengalaman pembelian berdasarkan umpan balik di masa lalu adalah contoh bagaimana pelanggan mendapatkan manfaat dari teknologi ini.
Teknologi ini mewakili pergeseran paradigma dalam cara bisnis mengonseptualisasikan dan melaksanakan strategi mereka di berbagai domain. Di luar aplikasi langsungnya dalam ide, pengembangan produk, dan keterlibatan pelanggan, teknologi ini juga memiliki potensi yang sangat besar dalam membentuk masa depan industri seperti perawatan kesehatan, keuangan, dan pendidikan. Misalnya, dalam bidang kesehatan, pemodelan prediktif dan analisis data berbasis AI dapat merevolusi perawatan pasien dengan memungkinkan deteksi penyakit dini, rencana perawatan yang dipersonalisasi, dan analisis prediktif untuk hasil perawatan kesehatan. Demikian pula di bidang keuangan, algoritme baru dapat mengoptimalkan strategi investasi, mendeteksi aktivitas penipuan, dan meningkatkan praktik manajemen risiko, sehingga mendorong efisiensi dan profitabilitas di sektor keuangan.
Selain itu, dalam dunia pendidikan, platform pembelajaran adaptif yang didukung oleh AI dapat mempersonalisasi pengalaman belajar, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, serta mengotomatisasi tugas-tugas administratif, yang mengarah pada peningkatan hasil pendidikan dan keterlibatan siswa. Selain itu, integrasi Kecerdasan Buatan dengan teknologi yang sedang berkembang seperti Internet of Things (IoT), blockchain, dan augmented reality (AR) membuka jalan baru untuk inovasi dan disrupsi. Di era Industri 4.0, sistem pintar yang didukung AI dapat mengotomatiskan proses yang kompleks, memungkinkan pemeliharaan prediktif, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di seluruh industri. Misalnya, di bidang manufaktur, dapat mengantisipasi kegagalan peralatan, menjadwalkan pemeliharaan secara proaktif, dan meminimalkan waktu henti, sehingga menghasilkan penghematan biaya dan peningkatan efisiensi operasional.
Jelas bahwa AI generatif adalah alat yang baik untuk model bisnis, tetapi kita harus selalu ingat bahwa teknologi adalah sarana, bukan tujuan. Adopsi teknologi akan lebih masuk akal bagi perusahaan jika direncanakan untuk meningkatkan rantai nilai atau pasokan mereka. Teknologi baru ini memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu para wirausahawan dalam perjalanan mereka, mulai dari menyusun model bisnis hingga penskalaan. Namun, sebelum mengadopsi teknologi baru, Anda harus mengetahui cara menggunakannya untuk menciptakan dan memberikan nilai kepada pelanggan Anda. Oleh karena itu, program Yayasan Wadhwani menawarkan program kewirausahaan yang bertujuan untuk memberdayakan wirausahawan masa depan dalam mengadopsi teknologi baru.

Felipe B. Reis adalah kandidat Ph.D. di FEA USP, memegang gelar master di bidang administrasi dari FEA USP, dan melakukan penelitian tentang transformasi digital dan ekonomi sirkular. Ia bekerja sebagai Manajer Program di Wadhwani Foundation.