MANILA, FILIPINA - Organisasi filantropi swasta Wadhwani Foundation menawarkan sebuah perangkat AI khusus untuk membantu para pelajar Filipina mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
Survei terbaru mengungkapkan bahwa hanya 10% lulusan K-12 yang dapat langsung memasuki pasar kerja.

Sementara 83% melanjutkan pendidikan ke universitas, hanya 25% yang lulus dari institusi pendidikan tinggi.
Sisanya, 75% meninggalkan universitas dan perguruan tinggi tanpa menyelesaikan gelar mereka dan bergabung dengan dunia kerja.
"Platform gratis kami yang didukung oleh AI menyediakan akses ke keterampilan kerja yang dibutuhkan yang mengatasi kesenjangan dalam perjalanan sekolah-ke-kerja siswa K-12 di Filipina," kata Dr. Ajay Kela, Presiden dan Chief Executive Officer Wadhwani Foundation.
Platform peningkatan keterampilan AI disebut Wadhwani GenieAI, yang menyediakan Co-Pilot AI untuk mengatasi kesenjangan antara pendidikan dan pekerjaan.
Alat-alat ini membantu siswa mendapatkan keterampilan kerja yang dibutuhkan dan membuat pilihan karier yang tepat.
Selain itu, GenieAI juga menyediakan alat konseling karier dan pelatihan guru secara gratis.
Saat ini, Wadhwani Foundation bekerja sama dengan lebih dari 60 mitra di seluruh Filipina dan memberikan AI Co-Pilot kepada 22.000 siswa.
Selain platform AI, bagian pemberian hibahnya, Wadhwani Charitable Foundation (WCF), menawarkan hibah sebesar $1 juta setiap tahunnya kepada organisasi-organisasi yang memiliki dampak besar.
WCF mencari kelompok-kelompok lokal yang berfokus pada pemenuhan atau penciptaan lapangan kerja dengan rekam jejak yang telah terbukti.
Selain itu, mitra-mitra idealnya beroperasi dengan anggaran $1 hingga $5 juta, yang menunjukkan kepemimpinan yang kuat.
Organisasi mitra akan menerima akses GenieAI untuk penciptaan lapangan kerja, pelatihan, dan penempatan. Baca lebih lanjut
Sumber: Penyelidik