Pembelajaran campuran adalah perpaduan yang bijaksana antara pengajaran tatap muka tradisional (metode kelas) dengan modul pembelajaran online dan digital. Pembelajaran ini juga disebut 'pembelajaran hibrida' dan berfokus pada hasil, menggunakan berbagai metode untuk membantu siswa mempelajari materi yang dibutuhkan.
Oleh Sunil Dahiya
Pandemi Covid telah menimbulkan beberapa tantangan di hampir semua sektor ekonomi. Hampir tidak ada sektor yang tidak terpengaruh olehnya, apakah itu manufaktur, perdagangan, pertanian, atau sektor pendidikan. Ketika dunia perlahan-lahan keluar dari pandemi yang menyakitkan ini, sangat menggembirakan melihat terbukanya jalan dan peluang baru. Sebagai contoh, bisnis sekarang menemukan konsep 'bekerja dari rumah' sebagai pilihan yang menarik bagi karyawan.
Karena semua lembaga pendidikan ditutup selama pandemi, metodologi alternatif diterapkan untuk melanjutkan penyampaian pendidikan. E-learning dan pembelajaran campuran sekarang digunakan secara luas di seluruh dunia, terutama di masa Covid.
Pembelajaran Campuran (Blended Learning)
Pembelajaran campuran adalah perpaduan yang bijaksana antara pengajaran tatap muka tradisional (metode kelas) dengan modul pembelajaran online dan digital. Pembelajaran ini juga disebut 'pembelajaran hibrida' dan berfokus pada hasil, menggunakan berbagai metode untuk membantu siswa mempelajari materi yang dibutuhkan.
Blended learning semakin populer, terutama setelah pandemi global, dan banyak ahli pendidikan percaya bahwa blended learning akan menjadi hal yang normal di sektor pendidikan di masa depan. Pembelajaran campuran menggunakan teknologi untuk mempromosikan pengalaman belajar hibrida, dengan kemandirian dalam belajar, tanggung jawab, dan disiplin diri sebagai tiga ciri pentingnya.
Mengapa Blended Learning
Blended learning telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir dan sekarang menjadi cara belajar yang lebih disukai di masa pandemi. Faktor-faktor yang menyebabkan popularitas ini adalah:
- Hal ini memberikan fleksibilitas waktu dan lingkungan belajar bagi siswa di mana mereka dapat belajar secara mandiri dan membantu mereka untuk mandiri.
- Ini adalah pengalaman belajar dua arah, yang dimungkinkan melalui kolaborasi antara siswa dan instruktur, yang meningkat secara substansial melalui platform pelatihan online.
- Hal ini memungkinkan fleksibilitas bagi para siswa untuk belajar sesuai dengan kemampuan mereka.
- Hal ini memberikan peningkatan akses ke sumber daya untuk siswa dan guru seperti perpustakaan online dan bahan bacaan, yang memungkinkan siswa untuk mengakses lebih banyak informasi selain dari buku pelajaran biasa, sehingga memberikan siswa jalan yang lebih luas untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan.
- Ini mengadaptasi penggunaan pembelajaran yang merupakan penggabungan teknologi dan digitalisasi dengan menggunakan metode ruang kelas tradisional dan pembelajaran digital.
- Hal ini membantu para siswa dan guru untuk menyesuaikan pengalaman belajar mereka sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan mereka.
- Ini memiliki konsep ruang kelas virtual di mana siswa memiliki akses ke platform online untuk belajar mandiri dan memiliki opsi untuk kelas online langsung atau konsultasi dalam sesi kelas virtual.
- Ini menciptakan komunikasi yang lebih baik antara siswa, yang pada gilirannya menghasilkan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermanfaat. Selain itu, hal ini juga meningkatkan interaksi guru dan siswa yang membantu dalam evaluasi yang lebih baik, disesuaikan, dan sukses.
- Instruktur tidak perlu hadir di lokasi, dan juga tidak perlu menyewa ruang pelatihan. Kursus dapat diperluas dan diperbarui dengan mudah karena tidak perlu mencetak materi pelatihan, tidak seperti di ruang kelas tradisional.
- Program ini mempersiapkan peserta didik untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Tempat kerja berubah dengan cepat dan sekarang mengharapkan karyawan untuk dapat beradaptasi dan produktif dari lingkungan kerja yang berbeda. Hal ini memastikan pembelajaran yang berkelanjutan bagi individu, yang pada gilirannya bermanfaat bagi individu dan industri.
Namun, pembelajaran campuran juga memiliki keterbatasan. Di negara seperti India, di mana akses internet dan bandwidth yang berkualitas masih kurang, blended learning mungkin tidak mudah dijangkau. Pembelajaran campuran adalah tentang penggunaan teknologi, dan kecuali kita memiliki sumber daya infrastruktur dan teknologi yang sangat baik, keuntungan dari pembelajaran campuran tidak akan bermanfaat bagi semua. Kelemahan lainnya adalah siswa dan instruktur yang tidak mengerti teknologi dapat menghadapi hambatan yang signifikan untuk melakukan interaksi tanpa gangguan. Para peserta dapat mengalami kesulitan dalam mengakses materi kursus.
Di masa mendatang, blended learning diharapkan akan menjadi bagian integral dari pendidikan di tingkat sekolah dan perguruan tinggi. Desain kurikulum blended learning akan semakin beragam dan personal dengan integrasi e-learning dan pembelajaran aktif di kelas.
Teknologi pendidikan yang sedang berkembang seperti heutagogi menggunakan pembelajaran campuran dengan sangat efektif. Dalam pendekatan heutagogi (perkembangan logis dari Pedagogi dan Andragogi), para siswa menemukan masalah mereka dan kemudian mereka sendiri yang mencari jawabannya. Dalam model pembelajaran yang diarahkan dan ditentukan sendiri ini, guru membantu dengan memberikan konteks pada proses pembelajaran dan mendorong siswa untuk mengeksplorasi mata pelajaran sepenuhnya. Pembelajaran campuran sangat cocok dengan desain ini.
Sumber: ET HRWorld