Dr Ajay Kela, Presiden dan CEO, Wadhwani Foundation berbicara di TiE Global Summit 2020 dan menyoroti bahwa meskipun suntikan modal telah datang dari pemerintah sebagai paket stimulus untuk sektor UMKM, ketidakpastian di sekitar pertumbuhan akan terus menantang UMKM. Oleh karena itu, dukungan konsultasi bisnis untuk memanfaatkan dana dengan lebih baik, serta bertahan dan berkembang menjadi sangat penting.
Sektor UMKM telah berada dalam situasi yang menantang karena krisis ekonomi global dan mendapat pukulan yang melemahkan ketika pandemi tiba. Namun, UMKM harus tetap percaya diri dan menjajaki setiap peluang kebangkitan ekonomi.
Dr Ajay Kela, Presiden dan CEO, Wadhwani Foundation berbicara di TiE Global Summit 2020 dan menyoroti beberapa hal berikut:
Meskipun suntikan modal telah datang dari pemerintah sebagai paket stimulus untuk sektor UMKM, ketidakpastian seputar pertumbuhan akan terus menjadi tantangan bagi UMKM. Oleh karena itu, dukungan konsultasi bisnis untuk memanfaatkan dana tersebut dengan lebih baik, serta bertahan dan berkembang menjadi sangat penting.
Mengungkapkan pandangannya dalam sebuah panel tentang 'Mengubah Bisnis Kecil' di Tie Global Summit 2020, Dr Ajay Kela, Presiden dan CEO, Wadhwani Foundation mengatakan, "Pandemi COVID-19 telah membuat UMKM menjadi rentan di berbagai dimensi. Mereka secara bersamaan menghadapi gangguan dalam rantai pasokan, akses ke pasar, pemanfaatan kapasitas, retensi talenta, merosotnya motivasi dan semangat kerja karyawan, dan lain-lain. Dampak COVID-19 akan berlangsung selama 18-24 bulan ke depan. Keadaan yang mengerikan ini menuntut UMKM untuk tetap tangguh, adaptif, mencari bantuan, dan menggunakan pandemi sebagai peluang untuk berinovasi dan merangkul perubahan. Melalui program Wadhwani Sahayata, Yayasan telah memobilisasi tim konsultan yang besar dan telah membangun ekosistem mitra, termasuk kementerian, lembaga, bank, dan perusahaan konsultan, untuk membantu UMKM bertahan, menjadi stabil, dan keluar sebagai pemenang dalam menghadapi krisis ini."
Situasi ini menuntut usaha kecil untuk menemukan kembali dan menyusun ulang strategi untuk memprioritaskan kelangsungan hidup daripada pertumbuhan. Untuk memastikan likuiditas dan memperlambat laju pembakaran, UKM harus merencanakan landasan pacu 18 bulan, selain dapat memenuhi tantangan langsung dari iuran wajib, upah, dan kreditor yang mendesak.
UMKM perlu melihat peluang-peluang baru karena budaya adopsi online yang luas membuka pasar global, perusahaan-perusahaan global mencari rantai pasokan alternatif seperti India, dan rupee yang lebih lemah meningkatkan daya saing harga. Peluang-peluang ini akan menghasilkan dampak positif jangka panjang terhadap ekonomi dan sektor ini, membuka pintu permanen ke pasar yang lebih luas.
Sumber: