Oleh Atul Raja
Kejadian luar biasa dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia selamanya. Seperti banyak sektor bisnis lainnya, hal ini juga menyebabkan introspeksi mendalam dalam ekosistem UMKM. Di antara beberapa faktor penghambat pertumbuhan yang kritis, tantangan utama dari pasar yang buruk dan sistem dan proses komunikasi yang dipimpin oleh pelanggan di perusahaan kecil semakin diperkuat.
Mitos komunikasi
Mitos bahwa komunikasi pemasaran hanyalah tentang pengeluaran dan anggaran besar dengan cepat dipatahkan di komunitas UMKM. Mitos lainnya adalah bahwa pemasaran dan komunikasi adalah tentang membangun merek. Sebaliknya, peran mereka jauh lebih beragam dan berdampak luas pada pertumbuhan dan pendapatan bisnis.
Pemilik usaha kecil dengan cepat menyadari bahwa penjangkauan yang ditargetkan dapat menjadi proses yang hemat biaya dan memberikan keuntungan yang besar bagi hasil bisnis. Akibatnya, bisnis dengan anggaran terbatas dan sumber daya terbatas kini mulai beralih ke pemasaran dan komunikasi.
Kiat-kiat untuk meningkatkan komunikasi dalam bisnis kecil
1) Dapatkan Pemahaman yang sangat tajam tentang profil pelanggan target: Bukan hanya para profesional komunikasi, namun seluruh organisasi harus menyelaraskan diri dengan definisi standar dari target audiens. Dengan siapa Anda ingin berkomunikasi? Apa saja kebutuhan, preferensi, dan kekhawatiran mereka? Di mana mereka berada, dll.?
2) Mengembangkan arsitektur pesan yang jelas: Pesan-pesan utama harus diuraikan dengan jelas secara ringkas, konsisten, dan mudah dipahami - siapa Anda, apa yang Anda lakukan, apa yang membedakan Anda dari yang lain, apa keunggulan Anda, dan sebagainya?
3) Berinvestasi dalam desain berkualitas baik: Desain yang menarik perhatian dan bebas dari kekacauan di seluruh situs web, jaminan penjualan, dan pegangan sosial akan memperkuat identitas merek Anda, menarik pelanggan, dan membedakan Anda dari para pesaing.
4) Mengejar Hubungan Masyarakat sebagai inti dari strategi komunikasi eksternal Anda: Ini adalah cara yang paling kredibel untuk memengaruhi basis pelanggan yang lebih besar dan terbukti paling hemat biaya dalam hal biaya per audiens yang dijangkau.
Bagaimana komunikasi dapat membantu UMKM mencapai pertumbuhan dan kesuksesan?
A) Mengembangkan hubungan pelanggan dan mitra: Komunikasi pemangku kepentingan yang efektif menciptakan ikatan jangka panjang dengan konsumen dan sangat membantu dalam mempertahankan mereka dan memenangkan loyalitas pelanggan.
B) Menciptakan Kesadaran dan Pengakuan Merek: Di pasar yang ramai, mungkin sulit bagi UMKM untuk mengatasi kebisingan. Komunikasi yang efektif dapat membantu UMKM menembus kekacauan dan menciptakan kesadaran serta pengakuan di antara pelanggan, mitra, pemasok, investor, dll.
C) Menghasilkan Prospek Bisnis: Ada beberapa cara komunikasi yang dapat digunakan untuk menghasilkan prospek, seperti riset pasar, kampanye pemasaran, acara atau webinar, atau hanya dengan mendistribusikan informasi yang bermanfaat melalui email atau media sosial.
D) Memposisikan diri terhadap pesaing yang lebih besar: Komunikasi yang dibuat dengan hati-hati dapat menggambarkan janji yang bermakna, berbeda, dan dapat dipercaya yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan pendekatan alternatif yang lebih baik.
E) Manajemen Krisis: Komunikasi yang kuat dapat membantu UKM mengelola krisis dengan memastikan bahwa informasi yang akurat dan tepat waktu disebarkan secara internal dan eksternal. Hal ini memungkinkan kontrol atas situasi dan juga reputasi.
Komunikasi adalah alat penting yang perlu dimanfaatkan oleh semua bisnis. Hal ini terutama berlaku untuk UMKM, di mana komunikasi yang efektif dapat berarti perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan terutama karena mereka tidak menginvestasikan cukup waktu atau sumber daya dalam mengembangkan strategi komunikasi mereka. Akibatnya, pesan yang disampaikan seringkali tidak jelas, target audiens mereka tidak terdefinisi dengan baik, dan komunikasi mereka kurang koheren.
Secara umum, UMKM tidak mengetahui strategi pemasaran modern, solusi dan alat teknologi, serta bagaimana mereka dapat menambah keuntungan. Mereka juga tidak mengetahui cara-cara untuk mengukur efektivitas dan ROI dari pengeluaran pemasaran, yang pada gilirannya, memandu pengembangan bisnis. Akibatnya, UMKM di India menghadapi persaingan ketat dari perusahaan-perusahaan berskala besar dan konglomerat global yang dipersenjatai dengan kualitas produk yang lebih baik, kekuatan finansial dan pekerja terampil, selain dari pengetahuan komunikasi dan pemasaran.
Peran komunikasi tidak dapat diremehkan untuk meraih kesuksesan dalam lingkungan bisnis yang kompetitif. Misalnya, UKM yang memproduksi produk makanan organik dapat menggunakan komunikasi pemasaran untuk menyoroti manfaat kesehatan produknya dibandingkan para pesaingnya. Contoh lainnya adalah UKM yang menyediakan layanan kesehatan di rumah yang menargetkan warga lanjut usia dan menggunakan komunikasi pemasaran untuk menyoroti tim dokter dan perawatnya yang berpengalaman dibandingkan para pesaingnya.
Seiring dengan beralihnya dunia ke dunia online, lima dari 10 UMKM di India menggunakan saluran digital seperti agregator online, pasar, media sosial, dan pemasaran seluler, menurut Crisil, dibandingkan dengan tiga dari 10 UMKM sebelum pandemi. Oleh karena itu, UMKM harus menemukan cara-cara inovatif untuk berhasil dalam skenario seperti ini dengan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Pesan yang tajam dapat menarik klien atau pelanggan dan sangat berharga dalam mendapatkan akses ke dana, ekspansi bisnis, dan menarik talenta terbaik.
Sumber: