Bagi Sanjay Shah, chief operating officer, India/Asia Tenggara, Wadhwani Foundation, sektor UMKM di Indonesia akan memainkan peran penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang dipimpin oleh lapangan kerja, yang telah terpukul setelah pandemi.
Wadhwani Foundation telah menetapkan target untuk menciptakan 10 juta lapangan kerja dan meningkatkan keterampilan sekitar 25 juta orang di negara-negara berkembang pada tahun 2030. Sejalan dengan visinya, yayasan ini juga berencana untuk menciptakan satu juta lapangan kerja baru setiap tahunnya melalui perusahaan rintisan dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Program ini akan memungkinkan 10.000 startup berpotensi tinggi setiap tahunnya, memberikan pendidikan kewirausahaan kepada 5.00.000 siswa, serta melatih dan menempatkan 2,5 juta siswa setiap tahunnya pada tahun 2025.
Inisiatif yang dipimpin oleh yayasan ini, Wadhwani Advantage, memiliki program fokus pertumbuhan UKM untuk UKM yang lebih besar dan program DIY untuk meningkatkan UKM kecil. Platform DIY dimaksudkan untuk menyediakan 'Jejaring Sosial UKM' untuk jaringan peer-to-peer dan membantu menghubungkan para penasihat dan pelanggan.
Selain itu, Wadhwani Advantage juga menyediakan dukungan diagnostik dan meja bantuan untuk UKM. "Dunia sedang berubah, dan usaha kecil harus mengikutinya atau mereka akan tertinggal. Mereka harus mengetahui pasar mereka dengan baik, percaya diri dengan lini produk mereka, dan mempertahankan harga yang kompetitif. Saat ini, misalnya, akses ke pembiayaan yang hemat biaya sebagian besar dilakukan secara digital," ujar Shah.
"Digitalisasi akan memungkinkan mereka untuk mengakses pemasok dan pelanggan yang lebih luas, sistem pembayaran yang lebih baik, dan visibilitas pasar yang lebih luas, sehingga memungkinkan mereka untuk meningkatkan skala sekaligus menghilangkan ketidakefisienan secara manual," tambahnya.
